Pelatih Persija: Musim Ini Berat karena Home Base Sering Pindah

Untuk berkandang di Jakarta International Stadium, Persija hanya bermain sebanyak tujuh kali. Selebihnya, tim berjuluk Macan Kemayoran ini kerap kali berganti kandang.

"Musim ini berat, tentu saja dimulai dari awal. Kami tidak bisa selalu bermain di JIS. Hanya beberapa kali saja kami bisa bermain di sana, sisanya harus berpindah-pindah. Ini tidak hanya terjadi di Persija, tapi juga dialami tim lain yang tidak punya home base tetap," ujar Ricky kepada wartawan, di Jakarta International Stadium, Kamis, 22 Mei 2025.

Ia mencontohkan Malut United yang juga kesulitan di putaran pertama karena tidak bermain di kandang sendiri. 

Namun, saat Malut United mulai bisa tampil lebih banyak di Ternate pada putaran kedua, performa tim langsung meningkat signifikan.

"Begitu mereka bisa main lebih banyak di Ternate, poin mereka langsung naik. Itu faktor penting," kata Ricky.

Ricky juga menyebutkan secara hitungan klasemen, Persija sudah tidak bisa mengejar posisi empat besar yang kini ditempati Malut United dengan 56 poin.

"Kalau kita menang besok, secara poin tidak bisa mengejar Malut lagi. Mereka di posisi empat besar, paling maksimal mungkin lima. Kita sendiri, kalau saya hitung, masih bisa di posisi enam, tergantung hasil PSM, Borneo, dan Persebaya hari ini," ucap Ricky.

Meski begitu, Ricky menegaskan fokus utama tim saat ini adalah menjaga tren kemenangan saat bermain di Jakarta International Stadium (JIS).

"Yang paling penting sekarang, bagaimana supaya di JIS ini kita tetap menjaga trennya selalu menang," tutur Ricky.(*)