Baru Sadar, Ternyata Kita Dipermainkan Pikiran Sendiri
November 09, 2025
Karawang :;Kecemasan, kesedihan, dan segala perasaan negatif yang kita rasakan seringkali bukan berasal dari kenyataan, melainkan dari makna yang kita berikan pada kenyataan. Jika pikiran kita negatif, maka perasaan kita negatif. Jika pikiran kita positif, maka perasaan kita positif, seperti dilansir dari mindset.maju.
Kemiskinan, kesulitan, kegagalan, dan berbagai kenyataan buruk yang seringkali adalah hasil dari bagaimana pikiran kita merespons dunia sekitar, sehingga mempengaruhi nasib kita. Jika pikiran kita buruk, maka nasib kita buruk. Jika pikiran kita baik, maka nasib kita baik.
Perasaan yang kita rasakan: nasib, rezeki, dan segala kenyataan hidup yang kita dapatkan, adalah hasil dari apa yang kita pikirkan. Apa yang kita pikirkan, itulah yang kita rasakan dan dapatkan. Inilah hakikat hidup: sebuah permainan pikiran.
Ketika perasaan kita dimainkan itu karena pikiran kita dimainkan. Ketika hidup kita dipermainkan orang lain, itu karena pikiran kita dimainkan oleh orang lain. Ketika kita tidak punya pencapaian, itu karena pikiran kita dimainkan oleh gangguan, sehingga kita kehilangan tujuan.
Jika perasaan kita negatif, maka segera mainkan pikiran kita dengan memikirkan hal-hal yang positif, niscaya perasaan kita menjadi lebih positif. Jika nasib kita buruk, maka segera mainkan pikiran kita dengan memfokuskan pada hal-hal yang baik, niscaya nasib kita berubah menjadi lebih baik.
Pikiran kita membentuk kenyataan hidup dengan pola yang selalu tetap. Pikiran membentuk perasaan, perasaan membentuk tindakan, tindakan membentuk kenyataan. Jika kita tidak mampu memainkan pikiran kita, maka pikiran kitalah yang akan dimainkan oleh keadaan, lalu kita akan kehilangan kendali dan tujuan hidup kita, selamanya.
Pikiran kita selalu memainkan perasaan kita, yang mempengaruhi ketenangan hidup kita. Pikiran kita ibarat kendaraan, kita perlu rutin memperbaikinya agar tetap nyaman dan tidak rusak. Perbaikilah pikiran kita, agar hidup kita tidak rusak, lebih tenang, nyaman, dan mampu memenangkan permainan.
Ketidakmampuan kita dalam merasakan ketenangan adalah karena kita tidak mampu memainkan pikiran kita. Hingga akhirnya, pikiran kita mati, lalu kita mati rasa, dan melakukan tindakan yang mematikan. Mainkan pikiran kita, sebelum pikiran memainkan kita.(*)
