Liverpool dan Arsenal Berlomba Merebut Kimmich: Duel Sengit di Pasar Transfer
0 menit baca
Dunia sepak bola Eropa kembali dihebohkan dengan isu kontrak Joshua Kimmich, bintang Bayern Munich yang telah bersama klub selama sepuluh tahun.
Kimmich, yang telah mengantarkan klub meraih delapan gelar Bundesliga dan kejayaan Liga Champions 2019-20, kini berada di ambang akhir kontraknya.
Ketidakpastian kontrak membuat pihak Bayern sempat mendekati kesepakatan perpanjangan, namun akhirnya tawaran itu ditarik, sehingga membuka peluang bagi klub-klub besar lainnya.
Dalam situasi ini, kabar menyebutkan bahwa Arsenal telah melakukan pembicaraan terkait potensi transfer Kimmich.
Tak hanya itu, Liverpool dikabarkan juga bersiap untuk menyaingi Arsenal dalam perebutan gelandang serba bisa ini.
 |
| Liverpool dan Arsenal Berlomba Merebut Kimmich/(instagram/@jok_32) |
Keinginan Liverpool untuk menambah opsi di lini tengah dan kemungkinan mengisi posisi bek kanan jika Trent Alexander-Arnold pergi semakin menguatkan intensitas persaingan.
Isu perpindahan Kimmich telah memicu persaingan ketat antara beberapa klub elit Eropa, termasuk Arsenal, Liverpool, Barcelona, Manchester City, dan Manchester United.
Dari sudut pandang Liverpool, perekrutan Kimmich bukan hanya soal menambah kekuatan lini tengah, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk memperkuat skuad dalam menghadapi persaingan merebut gelar Liga Premier.
Kimmich yang memiliki kemampuan serbaguna, dapat berperan baik sebagai gelandang maupun bek kanan, menawarkan fleksibilitas taktis yang sangat dibutuhkan.
Bagi Arsenal, penandatanganan Kimmich akan menjadi salah satu senjata utama dalam melengkapi lini skuad yang tengah direstrukturisasi.
Sementara itu, Liverpool berambisi mengoreksi kegagalan mereka di musim sebelumnya dengan menambah opsi berkualitas tinggi.
Keduanya pun harus bersaing tidak hanya dengan satu sama lain, tetapi juga dengan raksasa Eropa lainnya yang melihat potensi besar dari pemain bintang Bayern ini.
Dengan kontrak Kimmich yang hampir habis, ia kini memiliki kebebasan untuk berbicara dengan klub-klub luar Jerman melalui perjanjian pra-kontrak.
Persaingan ketat ini dipastikan akan membawa dinamika baru di pasar transfer musim panas, yang akan sangat berpengaruh pada komposisi skuad klub-klub elit di Inggris dan Eropa.(*)
