Skandal Judi Hantam NBA, Pelatih dan Pemain Ditangkap
Font Terkecil
Font Terbesar
Karawang : Pelatih Portland Trail Blazers Chauncey Billups Ditahan karena Manipulasi Poker Berkode La Cosa Nostra; Bintang Miami Heat Terry Rozier Diduga Gelar pesta Judi dengan Info Rahasia Pemain.
Liga Bola Basket Nasional (NBA) langsung diterpa badai skandal besar di awal musimnya. Chauncey Billups, pelatih kepala Portland Trail Blazers, dan Terry Rozier, guard Miami Heat, ditangkap pada Kamis (23/10) bersama lebih dari 30 orang lainnya dalam penggerebekan dua operasi perjudian masif.
Pihak berwenang menuding operasi ini membocorkan informasi rahasia tentang atlet NBA dan mengatur permainan poker dengan dukungan keluarga Mafia.
Billups didakwa atas tuduhan konspirasi untuk mengatur permainan kartu berisiko tinggi yang terkait dengan keluarga kejahatan terorganisir La Cosa Nostra.
Skema ini diduga menipu penjudi tak curiga hingga kerugian mencapai sedikitnya $7 juta. Sementara itu, Rozier dituduh dalam skema terpisah mengeksploitasi informasi pribadi tentang pemain untuk memenangkan taruhan pada pertandingan NBA.
Tuduhan Manipulasi dan Keterlibatan Mafia
Dua dakwaan yang dibuka di New York ini menunjukkan bagaimana jenis taruhan tertentu sangat rentan terhadap penipuan besar-besaran di tengah industri taruhan olahraga legal bernilai miliaran dolar yang terus berkembang.
Joseph Nocella, jaksa federal utama untuk Distrik Timur New York, menyebutnya sebagai “salah satu skema korupsi olahraga paling berani sejak taruhan olahraga online dilegalkan secara luas di Amerika Serikat.”
“Pesan saya kepada para terdakwa yang telah ditangkap hari ini adalah ini: Kemenangan beruntun Anda telah berakhir,” tegas Nocella. “Keberuntungan Anda telah habis.”
Kedua pria itu, termasuk mantan asisten pelatih dan pemain NBA, Damon Jones, yang dituduh terlibat dalam kedua skema, menghadapi dakwaan konspirasi pencucian uang dan penipuan melalui kawat (wire fraud).
“Penipuan ini sungguh mencengangkan,” ujar Direktur FBI Kash Patel kepada wartawan. “Kita berbicara tentang kerugian puluhan juta dolar dalam penipuan, pencurian, dan perampokan melalui investigasi multi-tahun.”
Taruhan Curang: Pura-Pura Cedera hingga Info LeBron
Dalam skema taruhan olahraga, Rozier dan terdakwa lainnya dituduh mengakses informasi pribadi dari pemain atau pelatih NBA termasuk status cedera dan ketersediaan yang dapat memengaruhi kinerja seorang pemain. Informasi ini kemudian diberikan kepada pihak lain untuk memasang taruhan.
Penyelidik mencatat, pemain terkadang mengubah kinerja atau menarik diri dari permainan lebih awal untuk merekayasa taruhan prop bets, yaitu jenis taruhan pada statistik pemain tertentu.
Salah satu insiden yang disorot terjadi pada tahun 2023, ketika Rozier, saat masih bermain untuk Charlotte Hornets, memberi tahu orang-orang bahwa ia berencana meninggalkan pertandingan lebih awal dengan dugaan cedera.
Hal ini memungkinkan para penjudi memasang taruhan dan meraup puluhan ribu dolar.
Selain itu, dakwaan menunjukkan bahwa informasi tentang ketersediaan pemain top seperti LeBron James, Anthony Davis, dan Damian Lillard juga dibagikan di antara para terdakwa.
Para pemain ini tidak dituduh melakukan kesalahan, dan tidak ada indikasi mereka mengetahui status mereka dieksploitasi.
Reaksi NBA dan Pembelaan Pengacara
NBA telah menyatakan bahwa mereka bekerja sama dengan pihak berwenang dan telah menempatkan Billups dan Rozier dalam status cuti.
“Kami menanggapi tuduhan ini dengan sangat serius, dan integritas permainan kami tetap menjadi prioritas utama kami,” kata NBA dalam sebuah pernyataan resmi.
Tak lama setelah penangkapannya, Rozier hadir di pengadilan federal di Orlando, Florida, dengan borgol dan belenggu. Sementara itu, pengacara Rozier, Jim Trusty, menyatakan bahwa kliennya “bukan penjudi” dan “berharap untuk memenangkan pertarungan ini.” Trusty mengkritik pihak berwenang karena tidak mengizinkan kliennya menyerahkan diri sendiri.
Billups dan Rozier diperintahkan untuk dibebaskan dari tahanan dengan kondisi tertentu setelah persidangan mereka di Portland dan Orlando. Sekitar 20 terdakwa lainnya telah hadir di pengadilan federal di Brooklyn dan sebagian besar menyatakan tidak bersalah.(*)

