Iran Ancam Boikot Undian Piala Dunia 2026
Desember 01, 2025
Teheran: Iran mengancam absen dari undian Piala Dunia 2026 di Washington DC akibat masalah visa delegasi. Federasi menilai pembatasan visa Amerika Serikat menghambat kehadiran seluruh perwakilan resmi.
![]() |
| Timnas Iran berfoto bersama jelang laga persahabatan melawan Cape Verde, Kamis (13/11/2025) (Foto: Instagram/@teammellifootball) |
Media Tehran Times melaporkan Amerika Serikat hanya mengeluarkan empat visa bagi rombongan Iran. Jumlah itu tidak mencakup Presiden Federasi Sepak Bola Iran, Mehdi Taj.
Taj menyebut dirinya telah berbicara langsung dengan Presiden FIFA Gianni Infantino. Ia menegaskan pembahasan berlangsung serius terkait kendala administrasi tersebut.
“Kami masih menilai berbagai opsi berdasarkan waktu dan situasi. Kami terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri Iran dan otoritas terkait,” ujar Taj dalam wawancara dengan televisi Iran.
Komite eksekutif federasi juga menetapkan sikap tegas mengenai kehadiran delegasi. Dalam pernyataannya, federasi memutuskan untuk tidak menghadiri acara bila seluruh visa belum diterbitkan.
Undian Piala Dunia 2026 dijadwalkan berlangsung di Washington DC, Amerika Serikat, pada Jumat (5/12/2025) pukul 17:00 waktu setempat. Iran tercatat lolos ke putaran final untuk ketujuh kalinya, empat di antaranya dalam edisi beruntun.
Sementara itu, Amerika Serikat tetap menerapkan pembatasan ketat visa bagi warga Iran karena alasan politik dan keamanan. Negeri Paman Sam itu menjadi salah satu tuan rumah Piala Dunia 2026 bersama Kanada dan Meksiko.
Pada Juni lalu, Presiden AS Donald Trump menandatangani aturan yang melarang warga dari 12 negara masuk Amerika. Kebijakan itu disebut bertujuan mengelola ancaman keamanan sesuai evaluasi pemerintah.
Iran termasuk negara yang terdampak meski aturan seharusnya mengecualikan atlet dan pelatih untuk agenda olahraga besar. Ketentuan itu juga berlaku bagi peserta Olimpiade Los Angeles pada 2028 mendatang.
“Menurut kami, situasinya sudah dipolitisasi. Kami memberi tahu Presiden FIFA bahwa mereka bersikap politis dan kondisi ini sepenuhnya dipolitisasi,” ujar Taj.
Ia menegaskan federasi berharap FIFA mengambil posisi tegas terhadap tindakan seperti itu. Taj menyebut keputusan FIFA diperlukan untuk menjaga integritas acara internasional.(*)
