Kenali Penyakit Sakit Kepala Sebelah yang Bikin Gemas
Font Terkecil
Font Terbesar
Karawang : Pernahkah kamu merasa seolah ada "palunya Thor" mengetuk-ngetuk satu sisi kepala tanpa henti? Kalau iya, bisa jadi kamu sedang mengalami sakit kepala sebelah alias migrain. Meski terkesan "hanya" sakit kepala, nyatanya penyakit ini bisa sangat mengganggu aktivitas dan bikin gemas karena datangnya sering tiba-tiba dan susah ditebak.
Sakit kepala sebelah, atau dalam istilah medis dikenal sebagai migrain, adalah kondisi neurologis yang ditandai dengan nyeri berdenyut di satu sisi kepala. Nyeri ini bisa berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari dan biasanya disertai dengan gejala lain seperti:
1. Mual atau muntah
2. Sensitivitas terhadap cahaya dan suara
3. Pandangan kabur
4. Aura (gangguan visual atau sensorik sebelum migrain menyerang)
Hingga saat ini, penyebab pasti migrain belum sepenuhnya dipahami. Namun, para ahli menduga bahwa migrain terjadi karena aktivitas abnormal di otak yang memengaruhi cara saraf, pembuluh darah, dan bahan kimia otak bekerja.
Beberapa pemicu umum migrain antara lain:
1. Stres atau kelelahan berlebih
2. Kurang tidur atau justru tidur berlebihan
3. Perubahan hormon, terutama pada wanita (misalnya saat menstruasi)
4. Makanan tertentu seperti cokelat, keju, MSG, atau kafein
5. Cahaya terang atau suara bising
6. Cuaca ekstrem atau perubahan tekanan udara mendadak
Tidak semua sakit kepala sebelah adalah migrain. Ada beberapa kondisi lain yang bisa menimbulkan nyeri di satu sisi kepala:
1. Migrain klasik (dengan aura)
Biasanya diawali dengan gejala seperti kilatan cahaya atau kesemutan sebelum nyeri menyerang.
2. Migrain tanpa aura
Ini jenis yang paling umum, langsung terasa nyeri tanpa gejala pendahuluan.
3. Sakit kepala cluster
Nyeri sangat hebat di satu sisi kepala, sering disertai mata merah atau berair. Muncul secara berulang dalam pola waktu tertentu.
4. Hemicrania continua
Jenis sakit kepala kronis yang terjadi terus-menerus di satu sisi kepala dan bisa membaik dengan obat tertentu.
Mengobati migrain bukan cuma soal minum obat pereda nyeri. Perlu pendekatan yang lebih menyeluruh:
Obat-obatan, Seperti ibuprofen, parasetamol, atau obat khusus migrain seperti triptan. Perubahan gaya hidup: Tidur cukup, olahraga teratur, dan pola makan sehat. Kelola stres: Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau sekadar ‘me time’. Catat pemicu migrain: Gunakan jurnal migrain untuk mengetahui apa saja yang bisa memicu serangan.(*)