Breaking News

Dunia Bulutangkis Indonesia Berguncang " Ada Pengaturan Skor Libatkan Pemain Nasional "

 Karawang : Isu pengaturan skor kembali mencuat dan menghebohkan dunia olahraga Indonesia. Dugaan keterlibatan sejumlah atlet bulu tangkis Tanah Air dalam kasus ini ramai diperbincangkan di media sosial (2/10/25).


Foto ilustrasi: Raket dan Koks

Akun Instagram @smashkokmedia menyebutkan, terdapat tujuh atlet Indonesia yang terlibat dalam praktik pengaturan skor. Tiga di antaranya merupakan atlet nasional yang dikenal kerap mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Namun, hingga saat ini Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) belum memberikan pernyataan resmi mengenai siapa saja yang terlibat maupun turnamen yang dimaksud.

Pengakuan justru datang dari Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin. Ia membenarkan adanya atlet Indonesia yang terseret kasus ini, bahkan salah satunya merupakan atlet dari PB Djarum.

“Ya, benar (ada atlet Indonesia terlibat pengaturan skor). Ada anak Djarum,” ujar Yoppy Rosimin, Rabu, 1 Oktober 2025.

“Tapi untuk siapanya saya belum tahu secara detail,” lanjut Yoppy.

Ia menegaskan, jika memang terbukti ada atlet binaannya yang bersalah, PB Djarum akan menyerahkan sepenuhnya kepada PBSI untuk diproses sesuai aturan.

“Kami pada dasarnya akan mengikuti proses peraturan yang berlaku dari yang berwenang,” ucapnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari PBSI mengenai nama-nama atlet yang terlibat maupun sanksi yang akan dikenakan.

Kasus pengaturan skor di bulu tangkis Indonesia bukan kali pertama terjadi. Pada 2021 lalu, delapan pebulutangkis Indonesia dijatuhi sanksi oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).

Para pemain tersebut terbukti melanggar aturan integritas BWF, termasuk pengaturan hasil pertandingan, manipulasi pertandingan, dan keterlibatan dalam perjudian. Mereka adalah Hendra Tandjaya, Ivandi Danang, Androw Yunanto, Sekartaji Putri, Mia Mawarti, Fadilla Afni, Aditiya Dwiantoro, dan Agripinna Prima Rahmanto Putra.

Kala itu, BWF mengungkap bahwa para pemain saling mengenal dan rutin bertanding di turnamen internasional level bawah di Asia hingga tahun 2019.(*)
Posting Komentar