Terjadi Ricuh Saat Munaslub PB PSTI, Menpora Dorong Penyelesaian Lewat BAKI
Font Terkecil
Font Terbesar
Jakarta ; Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir menyayangkan kisruh yang terjadi pada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Pengurus Besar Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PB PSTI) di Gedung KONI Pusat, Jakarta, Sabtu, 1 November 2025 lalu.
 |
| Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir |
Dalam Munaslub tersebut, 36 Pengprov PSTI hadir. Setelah verifikasi sesuai ketentuan, hanya 24 yang dinyatakan memiliki hak suara. Hasil voting menetapkan Surianto sebagai Ketua Umum dengan 13 suara, mengungguli Rudi Manurung yang memperoleh 11 suara.
Meski proses pemilihan berlangsung melalui tahapan yang disepakati, ketegangan muncul di akhir sidang. Rudi Manurung melakukan walk out saat hasil diumumkan karena tidak menerima hasil pemungutan suara.
Erick menilai situasi tersebut disayangkan, mengingat Munaslub semestinya menjadi momentum konsolidasi dan penyelesaian masalah internal sepak takraw nasional.
“Kami mengapresiasi pelaksanaan Munaslub PB PSTI sebagai upaya mengakhiri permasalahan selama ini. Namun sangat disayangkan terjadi kericuhan dan walk out. Proses pemilihan telah berjalan sesuai ketentuan AD/ART KONI dan menghasilkan keputusan voting yang sah,” kata Erick dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa, 4 November 2025.
Tidak lama setelah Munaslub, kelompok Gerakan Sepak Takraw Menggugat (GSTM) menggelar aksi di depan Kemenpora pada Senin, 3 November. Mereka menolak hasil Munaslub dan menyebutnya tidak sah.
Erick menegaskan mekanisme penyelesaian sengketa olahraga telah disiapkan pemerintah. Ia mendorong pihak yang keberatan membawa persoalan ini ke Badan Arbitrase Keolahragaan Indonesia (BAKI).
“Dalam semangat sportivitas, kami mendukung pihak yang kurang puas untuk menggunakan hak gugat melalui jalur yang ditetapkan, yaitu BAKI,” ujar Erick.
Dengan langkah tersebut, Erick berharap polemik dalam tubuh PB PSTI dapat diselesaikan secara adil dan memberikan kepastian hukum.(*)
