Jafar/Felisha Raih Kemenangan Perdana Meski Gagal Lolos di BWF World Tour Finals 2025
Karawang : Ganda Campuran Indonesia Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu menutup penampilan mereka di BWF World Tour Finals 2025 dengan kemenangan.
Bertanding di Hangzhou Olympic Sports Centre Gymnasium, Jumat, 19 Desember 2025, Jafar/Felisha menaklukkan pasangan Malaysia Goh Soon Huat/Shevon Lai Jemie dua gim langsung 21-17, 21-17 pada laga terakhir Grup B.
Kemenangan ini menjadi yang pertama bagi Jafar/Felisha di ajang World Tour Finals sekaligus menandai debut mereka di turnamen penutup musim tersebut.
“Alhamdulillah, yang paling utama bisa menyelesaikan pertandingan tanpa cedera dan akhirnya bisa meraih kemenangan pertama kami di World Tour Finals. Ini debut pertama kami, jadi rasanya sangat senang dan bersyukur bisa merasakannya,” ujar Jafar, Jumat, 19 Desember 2025.
Meski menang, Jafar mengakui permainan mereka belum sepenuhnya optimal. Kedua pasangan sama-sama melakukan sejumlah kesalahan sehingga fokus utama adalah mengontrol jalannya pertandingan.
“Secara permainan memang belum yang terbaik. Kami dan lawan sama-sama banyak melakukan kesalahan, jadi kami lebih fokus mengontrol permainan,” ucap Jafar.
Felisha menyoroti perubahan pola permainan saat mereka unggul cukup jauh. Menurutnya, permainan bertahan justru membuat lawan kembali mendapatkan poin.
“Padahal poin-poin banyak kami dapat saat bermain menyerang. Lawan juga pasangan berpengalaman dan tetap berusaha meski tertinggal. Ini jadi evaluasi supaya tidak terulang,” kata Felisha.
Meski meraih kemenangan, Jafar/Felisha tetap harus tersingkir dari fase grup. Sebelumnya, mereka kalah dari unggulan kedua asal Tiongkok Feng Yanzhe/Huang Dongping dengan skor 18-21, 16-21 pada laga pembuka.
Pada pertandingan kedua, mereka juga menyerah dari unggulan ketiga Malaysia Chen Tang Jie/Toh Ee Wei melalui rubber game 21-17, 14-21, 15-21.
Felisha menegaskan konsistensi menjadi pekerjaan rumah utama, terutama saat menghadapi pasangan papan atas dunia.
“Kalau lawan pasangan top four, sebenarnya kami bisa mengimbangi. Tapi di poin-poin akhir konsistensi sering menurun dan lawan langsung menjauh. Itu yang harus jadi fokus evaluasi ke depan,” tutur Felisha.
Meski gagal melangkah ke semifinal, Jafar berharap pengalaman tampil di World Tour Finals bisa menjadi modal penting untuk musim berikutnya.
“Hasil akhirnya memang belum sesuai harapan karena kami tidak lolos dari fase grup. Tapi ini jadi pelajaran besar dan semoga ke depan kami bisa lebih kuat lagi, terutama untuk tahun depan,” ujar Jafar.(*)
