Hari ini
Cuaca 0oC
Headline News

Dianggap Sedang Bersalah, Piala Afrika Jadi Ajang Pembuktian Mohamed Salah

 Agadir: Mohamed Salah tampil sebagai penyelamat Mesir di tengah ketidakpastian masa depannya di Liverpool. Ia mencetak gol penentu kemenangan 2-1 atas Zimbabwe pada laga pembuka Grup B Piala Afrika (AFCON), Selasa (23/12/2025).

Pemain Mesir, Mohamed Salah (tengah), dalam laga pembuka Grup B Piala Afrika melawan Zimbabwe, Selasa (23/12/2025). (Foto: Instagram/@premierleague)

Salah datang ke turnamen kontinental ini setelah tidak menjadi starter dalam lima laga beruntun bersama The Reds. Situasi tersebut memicu ketegangan antara dirinya dan pelatih Liverpool, Arne Slot.

Isu terkait masa depannya di Anfield sempat mencuat usai hasil imbang melawan Leeds United di Liga Inggris. Salah mengaku dirinya “dikorbankan” oleh Slot dalam situasi tersebut.

Pelatih timnas Mesir, Hossam Hassan, menilai isu klub tidak mempengaruhi fokus Salah di Piala Afrika. Menurutnya, Salah memiliki motivasi yang tinggi dan merupakan salah satu pemain terbaik dunia saat ini.

“Saya rasa motivasinya sangat kuat, Salah adalah ikon dan akan tetap demikian. Ia salah satu pemain terbaik di dunia, dan saya mendukungnya dalam setiap langkahnya,” kata Hassan.

Gol Salah di masa perpanjangan waktu menegaskan peran pentingnya bagi Mesir di ajang tersebut. Penyerang berusia 32 tahun itu kini tengah membidik gelar Piala Afrika pertamanya.

Mesir merupakan negara tersukses di turnamen ini dengan mengoleksi tujuh piala sepanjang sejarah. Namun, Salah belum pernah mengangkat trofi tersebut, setelah hanya menjadi runner-up pada edisi 2017 dan 2021.

Pada 2021, Mesir kalah adu penalti dari Senegal yang diperkuat Sadio Mane, rekan Salah di Liverpool kala itu. Sementara di tahun 2023, Salah harus meninggalkan turnamen lebih awal setelah mengalami cedera pada laga kedua fase grup.

Sebelumnya, komentar pedas datang dari mantan pemain Liverpool, Jamie Carragher, terkait prestasi internasional Salah. Carragher menyinggung kegagalan Salah meraih AFCON meski berstatus sebagai pemain terbaik Mesir.

“Ia (Salah) juga merupakan pemain terbaik yang pernah dimiliki negaranya. Mesir adalah negara tersukses di Piala Afrika, namun Mohamed Salah belum pernah menjuarai AFCON,” ujar Carragher.

Salah kini menjalani percobaan kelima sekaligus ketiganya sebagai kapten tim nasional Mesir. Meski tidak diunggulkan, ia bertekad membawa The Pharaohs meraih gelar Piala Afrika kedelapan mereka.

Harapan publik Mesir kini bertumpu penuh pada peran Salah di Maroko. Turnamen ini berpeluang menjadi penentu status Salah sebagai pemain terbaik Afrika, sekaligus di dunia (*)

Hide Ads Show Ads